Mengapa Kesehatan Mulut Sering Diabaikan?

Kesehatan mulut sering kali menjadi aspek yang kurang diperhatikan hingga muncul masalah seperti sakit gigi, gusi berdarah, atau bau mulut yang mengganggu. Padahal, menjaga kesehatan mulut sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan dan menjaga kualitas hidup tetap optimal.
Banyak orang masih beranggapan bahwa menyikat gigi sekali sehari sudah cukup, atau bahwa pemeriksaan gigi hanya perlu dilakukan saat nyeri muncul.
Faktanya, kebersihan mulut yang buruk dapat menimbulkan dampak yang jauh lebih luas. Tidak hanya pada tampilan senyum, tetapi juga pada kondisi kesehatan umum seseorang.
Dampak buruk mengabaikan kesehatan mulut
Kesehatan mulut yang tidak terjaga dapat menyebabkan penumpukan plak dan pertumbuhan bakteri yang memicu berbagai penyakit.
Masalah yang paling sering muncul meliputi karies gigi (kerusakan gigi), penyakit gusi, kehilangan gigi, hingga kanker mulut.
Menurut laporan World Health Organization (WHO), karies gigi yang tidak dirawat merupakan salah satu kondisi paling umum di dunia. Sekitar 2,5 miliar orang mengalami karies gigi.
Sementara, 1 miliar orang menderita penyakit gusi parah, penyebab utama kehilangan gigi secara permanen. Selain itu, terdapat sekitar 380.000 kasus baru kanker mulut yang terdiagnosis setiap tahun di seluruh dunia.
Penyebab masalah kesehatan mulut
Selain kebiasaan menyikat gigi yang kurang tepat, penggunaan tembakau dan konsumsi alkohol berlebihan juga menjadi faktor utama yang memperburuk kesehatan mulut.
Kedua kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kanker mulut, penyakit gusi, serta memperlambat penyembuhan luka di dalam rongga mulut.
Konsekuensi mengabaikan kesehatan gigi dan mulut

Mengabaikan kesehatan gigi dan mulut bukan hanya menyebabkan rasa tidak nyaman, tetapi juga dapat memicu berbagai masalah serius, seperti
1. Kerusakan gigi dan gigi berlubang
Melewatkan rutinitas menyikat gigi dua kali sehari dan tidak membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi memungkinkan partikel makanan dan bakteri menumpuk di permukaan gigi.
Penumpukan ini menghasilkan asam yang secara perlahan mengikis enamel (lapisan pelindung gigi).
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan gigi berlubang, nyeri, infeksi, hingga kehilangan gigi permanen.
2. Penyakit gusi (periodontitis)
Kurangnya kebersihan mulut dapat menyebabkan gingivitis, yaitu peradangan gusi tahap awal yang ditandai dengan gusi bengkak dan mudah berdarah.
Jika tidak segera dirawat, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, infeksi serius yang merusak jaringan dan tulang penyangga gigi.
Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung maupun diabetes.
3. Bau mulut (halitosis)
Bau mulut kronis sering kali menjadi tanda adanya masalah kebersihan mulut yang buruk. Bakteri yang menumpuk di lidah, gusi, dan gigi melepaskan senyawa berbau tidak sedap, sehingga menimbulkan halitosis.
Selain menurunkan rasa percaya diri, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya infeksi atau gangguan lain di rongga mulut.
4. Kehilangan gigi dan pergeseran gigi
Jika kerusakan gigi atau penyakit gusi tidak segera ditangani, gigi dapat mengendur dan akhirnya tanggal. Kehilangan satu atau lebih gigi tidak hanya mengganggu fungsi mengunyah, tetapi juga dapat menyebabkan pergeseran gigi di sekitarnya.
Perubahan posisi ini memengaruhi keselarasan gigitan, cara berbicara, serta menambah risiko masalah pada sendi rahang.
Pengaruh kesehatan mulut terhadap kesehatan tubuh

Penelitian telah membuktikan bahwa kesehatan mulut yang buruk tidak hanya berdampak pada rongga mulut, tetapi juga dapat memengaruhi berbagai organ penting dalam tubuh.
1. Penyakit jantung
Bakteri dari infeksi gusi dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung, penyumbatan arteri, dan stroke.
Faktanya, orang yang menderita penyakit gusi memiliki kemungkinan hampir dua kali lebih tinggi mengalami gangguan kardiovaskular dibandingkan mereka yang memiliki gusi sehat.
2. Diabetes
Terdapat hubungan dua arah antara diabetes dan penyakit gusi. Kadar gula darah yang tidak terkontrol memperburuk infeksi gusi, sedangkan infeksi gusi yang parah membuat kadar glukosa sulit dikendalikan.
Akibatnya, penderita diabetes perlu memberi perhatian ekstra terhadap perawatan gigi dan gusi untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
3. Masalah pernapasan
Bakteri dari gigi dan gusi yang terinfeksi dapat terhirup ke saluran pernapasan dan menyebabkan pneumonia atau bronkitis kronis.
Risiko ini lebih tinggi pada lansia dan orang dengan sistem imun lemah. Karena itu, menjaga kebersihan mulut juga berarti melindungi paru-paru Anda.
4. Komplikasi kehamilan
Ibu hamil dengan penyakit gusi yang tidak diobati memiliki risiko lebih besar mengalami kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, dan komplikasi kehamilan lainnya.
Merawat kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan sangat penting, karena infeksi gusi dapat memicu respons peradangan yang berdampak pada kesehatan janin.
Kebiasaan sehari-hari untuk jaga kesehatan mulut

Menjaga kesehatan mulut bukan hanya tentang memiliki gigi putih dan napas segar, tetapi juga tentang mencegah penyakit yang bisa memengaruhi seluruh tubuh.
Berikut beberapa kebiasaan sederhana yang dapat membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda tetap optimal:
1. Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
Fluoride membantu memperkuat lapisan enamel dan melindungi gigi dari kerusakan akibat asam dan bakteri. Pastikan menyikat gigi minimal dua kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum tidur.
2. Gunakan benang gigi setiap hari
Membersihkan sela-sela gigi dengan benang membantu mengangkat sisa makanan dan plak yang tidak terjangkau oleh sikat gigi, sehingga mencegah karies dan penyakit gusi.
3. Gunakan obat kumur antimikroba
Obat kumur membantu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut dan penyakit gusi. Pilih obat kumur bebas alkohol agar tidak membuat mulut kering.
4. Ganti sikat gigi setiap tiga bulan
Bulu sikat yang sudah aus tidak efektif membersihkan gigi dan bisa menjadi sarang bakteri. Ganti sikat gigi secara rutin, atau lebih cepat jika bulu sikat mulai mekar.
5. Lakukan pemeriksaan gigi rutin setiap enam bulan
Pemeriksaan rutin memungkinkan dokter gigi membersihkan plak dan karang gigi secara profesional serta mendeteksi masalah sejak dini, seperti gigi berlubang, infeksi gusi, atau sariawan kronis.
6. Konsumsi makanan bergizi dan batasi gula
Pilih makanan kaya vitamin dan mineral seperti sayur, buah, dan produk susu. Kurangi camilan dan minuman manis karena gula dapat mempercepat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang.
7. Tetap terhidrasi dengan baik
Air liur berfungsi melindungi rongga mulut dari bakteri dan menjaga keseimbangan pH. Minum cukup air membantu mencegah mulut kering dan menjaga kesehatan gigi secara alami.
8. Hindari tembakau dan batasi alkohol
Merokok dan minum alkohol berlebihan meningkatkan risiko kanker mulut, penyakit gusi, dan bau mulut. Menghindari kedua kebiasaan ini adalah langkah besar untuk meningkatkan kesehatan mulut dan tubuh secara keseluruhan.
***
Menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah investasi penting bagi kesejahteraan Anda secara keseluruhan.
Gigi yang sehat bukan hanya mendukung fungsi makan dan berbicara, tetapi juga berperan dalam mencegah kondisi medis serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan infeksi lainnya.
Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan menyeluruh dan perawatan berkualitas, Klinik GWS Medika hadir dengan standar internasional, tim medis profesional, dan layanan komprehensif yang memprioritaskan kenyamanan serta kebutuhan pasien.
Segera jadwalkan pemeriksaan gigi Anda di GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta. Senyum yang sehat adalah awal dari tubuh yang lebih kuat.



