Mana Lebih Sehat: Kopi atau Teh?

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh dr. Muthia Trisa Nindita
Mana Lebih Sehat: Kopi atau Teh?
Mana Lebih Sehat: Kopi atau Teh?

Sudah minum apa hari ini? Teh atau kopi? Rasanya, hari terasa kurang lengkap tanpa secangkir minuman hangat di tangan. Ada sesuatu yang menenangkan saat menyesapnya—entah karena aromanya, hangatnya, atau sekadar rutinitas yang menenangkan. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya: apakah kebiasaan minum teh atau kopi ini sebenarnya baik untuk kesehatan? Keduanya memang punya cita rasa, aroma, dan manfaat kesehatan yang berbeda.

Kopi dan teh adalah dua minuman paling populer di dunia, dinikmati oleh jutaan orang setiap hari. Keduanya dikenal tidak hanya karena rasa dan aromanya yang khas, tetapi juga karena beragam manfaat kesehatannya.


Baca juga: Setelah Makan, Sebaiknya Minum Apa ya?


Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi atau teh secara rutin dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2, berbagai jenis kanker, hingga memperpanjang usia. Namun, manfaat tersebut tidak datang begitu saja. 


Efeknya sangat bergantung pada jenis kopi atau teh yang dikonsumsi, cara tanam dan proses pengolahannya, metode penyeduhan, serta seberapa banyak Anda mengonsumsinya setiap hari.



Manfaat teh bagi kesehatan



Teh dapat melindungi tubuh dari risiko penyakit kardiovaskular dan beberapa jenis kanker.
Teh dapat melindungi tubuh dari risiko penyakit kardiovaskular dan beberapa jenis kanker.


Minum teh secara teratur telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko kematian dini, stroke, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.


Kandungan kafein dalam teh memang dapat meningkatkan kewaspadaan dan fungsi kognitif. Namun, kandungan asam amino bernama L-theanine juga memberikan efek menenangkan dan membantu meredakan stres.


Teh hijau, khususnya, dikenal sebagai salah satu sumber antioksidan paling kuat. Kandungan polifenol di dalamnya terbukti dapat membantu melindungi tubuh dari risiko penyakit kardiovaskular dan beberapa jenis kanker. 


Teh juga merupakan pilihan yang baik bagi Anda yang sensitif terhadap kafein atau sedang mengalami kecemasan serta gangguan tidur, karena beberapa jenis teh—seperti kamomil atau teh herbal—memiliki efek menenangkan dan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.


Polifenol dalam teh memberikan sejumlah manfaat penting bagi tubuh, seperti:


  • menurunkan kadar kolesterol;
  • menurunkan tekanan darah;
  • mengurangi peradangan;
  • mengatur metabolisme gula dan lemak;
  • meningkatkan sensitivitas insulin;
  • membantu pengaturan suhu tubuh.

Selain itu, kandungan L-theanine dalam teh juga berperan dalam melindungi fungsi otak dan berpotensi mencegah penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.



Manfaat kopi bagi kesehatan



Rutin minum kopi dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
Rutin minum kopi dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.


Kopi bukan hanya minuman pengusir kantuk, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang telah dibuktikan melalui berbagai penelitian.


Mengonsumsi kopi secara teratur diketahui dapat menurunkan risiko penyakit hati, penyakit jantung, diabetes tipe 2, beberapa gangguan otak, dan bahkan kematian.


Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa rutin minum kopi dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.


Sementara itu, meta-analisis dalam jurnal Diabetes Care menyimpulkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah cukup dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.


Kandungan kafein yang tinggi dalam kopi membuatnya efektif dalam meningkatkan energi, konsentrasi, dan kewaspadaan.


Selain itu, kopi juga memberikan manfaat lain seperti:


  • menurunkan kadar gula darah secara sementara;
  • melindungi sel-sel otak dari kerusakan;
  • mengurangi peradangan;
  • menurunkan stres oksidatif yang dapat merusak sel tubuh.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kopi dapat membantu menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Parkinson dan Alzheimer, yang berkaitan dengan penurunan kadar dopamin dan fungsi otak.


Bagi mereka yang membutuhkan dorongan energi cepat, kopi bisa menjadi pilihan yang tepat karena mengandung lebih banyak kafein dibandingkan teh.


Namun, bagi orang yang rentan terhadap kecemasan atau sulit tidur, konsumsi kopi perlu dibatasi karena dapat memicu gejala tersebut, terutama bila diminum dalam jumlah berlebihan atau menjelang waktu tidur.



Mana yang lebih baik: minum teh atau kopi


Jadi, lebih baik minum teh atau kopi? Jawabannya tergantung pada kebutuhan dan toleransi tubuh Anda terhadap kafein.


Baik teh maupun kopi memiliki manfaat kesehatan jika dikonsumsi dengan bijak. Teh cenderung lebih aman dikonsumsi dalam jumlah lebih banyak, sedangkan kopi, meskipun juga aman, bisa menimbulkan efek samping bila diminum berlebihan.


Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari kedua minuman ini, hindari atau batasi penambahan krim, gula, atau pemanis tinggi kalori yang bisa mengurangi manfaat kesehatannya.



Kandungan antioksidan: teh unggul, tapi kopi tak kalah


Baik teh maupun kopi mengandung senyawa antioksidan yang bermanfaat, terutama polifenol yang berperan melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel dan penyakit kronis.


Teh umumnya mengandung lebih banyak polifenol dibandingkan kopi. Teh hijau, misalnya, kaya akan epigallocatechin gallate (EGCG), sedangkan teh hitam mengandung theaflavin—keduanya membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, dan melindungi tubuh dari penyakit kronis.


Di sisi lain, kopi juga mengandung antioksidan, seperti asam klorogenat dan asam kafeat. Walaupun senyawa ini berubah bentuk saat dicerna, kopi tetap menjadi salah satu sumber antioksidan terbesar. Jadi, meski kandungan antioksidannya mungkin berbeda, keduanya tetap memberikan perlindungan bagi tubuh.



Kafein: sesuaikan dengan kebutuhan dan toleransi


Salah satu perbedaan utama antara teh dan kopi adalah kadar kafeinnya. Kopi mengandung lebih banyak kafein dibanding teh. Kafein dapat meningkatkan energi, kewaspadaan, dan konsentrasi, tetapi mengonsumsinya berlebihan bisa menimbulkan efek samping, seperti:


  • mudah tersinggung;
  • gelisah atau cemas;
  • sakit kepala;
  • gangguan tidur;
  • tremor atau gemetar;

Para ahli menyarankan agar orang dewasa membatasi asupan kafein hingga maksimal 400 mg per hari – setara sekitar empat cangkir kopi atau delapan cangkir teh hitam. Untuk ibu hamil, batas aman kafein adalah kurang dari 200 mg per hari.



Risiko dan efek samping


Meski teh dan kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan—terutama karena kandungan kafeinnya—dapat menimbulkan efek samping.


Asupan kafein yang terlalu tinggi bisa menyebabkan sulit tidur, kecemasan, jantung berdebar, sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan pada ibu hamil, meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.


Konsumsi kopi secara berlebihan juga diketahui dapat mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh, yang pada jangka panjang bisa meningkatkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis.


Sementara itu, terlalu banyak minum teh hitam bisa menghambat penyerapan zat besi dari makanan, sehingga berisiko menyebabkan anemia defisiensi zat besi, terutama pada orang dengan cadangan zat besi rendah.


Selain jumlah, suhu penyajian juga perlu diperhatikan. Minum kopi atau teh dalam kondisi terlalu panas—di atas 60°C—dapat merusak lapisan kerongkongan dan berisiko meningkatkan kemungkinan kanker esofagus.


Sebagai tambahan, jenis teh yang digunakan juga memengaruhi manfaat kesehatannya. Teh celup atau kantong teh yang diproses secara massal lebih rentan terhadap oksidasi, yang dapat menurunkan kandungan nutrisi di dalamnya.


Oleh karena itu, teh dari daun utuh (loose leaf tea) sering kali dianggap lebih unggul dalam hal kandungan antioksidan dan manfaat kesehatan.


**


Baik teh maupun kopi memiliki manfaat kesehatan yang signifikan bila dikonsumsi dengan bijak. Teh menawarkan keunggulan dalam hal kandungan antioksidan dan efek menenangkan. Sementara, kopi memberikan dorongan energi yang lebih cepat dan dapat melindungi otak serta jantung.


Namun, konsumsi kopi atau teh harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Batasi asupan kafein, hindari pemanis berlebihan, dan pastikan suhu minuman tidak terlalu panas untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya.


Penting juga untuk memilih jenis teh atau kopi yang berkualitas baik, serta memperhatikan cara penyajian yang tepat agar nutrisi di dalamnya tetap terjaga. Jika dikonsumsi dengan bijak, kedua minuman ini dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung kesejahteraan Anda.

ReferensiHealth. Diakses pada 2025. Tea vs. Coffee. How Do Their Benefits Compare. Healthline. Diakses pada 2025. Coffee vs. Tea: Is One Healthier Than The Other? Hopkins Medicine. Diakses pada 2025. 9 Reasons Why The Right Amount of Coffee Is Good for You. Realsimple. Diakses pada 2025. Coffee and Tea Have Their Benefits. WebMD. Diakses pada 2025. Health Benefits of Coffee and Tea.