Stres Bikin Asam Lambung Naik? Kenali Gejala GERD dan Solusinya dengan Infus Lambung

oleh Kristihandaribullet
Bagikan artikel ini
Ditinjau oleh
Stres Bikin Asam Lambung Naik? Kenali Gejala GERD dan Solusinya dengan Infus Lambung
Stres Bikin Asam Lambung Naik? Kenali Gejala GERD dan Solusinya dengan Infus Lambung

Banyak orang tidak menyadari bahwa stres tidak hanya berdampak pada pikiran, tetapi juga pada pencernaan.

Saat dikejar deadline atau menghadapi tekanan pekerjaan, tubuh melepaskan hormon stres yang bisa meningkatkan produksi asam lambung. Akibatnya, gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) mudah kambuh.


Sebuah studi di Srilanka pada 2023 menemukan bahwa orang yang hidup dengan tingkat stres sedang hingga tinggi hampir dua kali lipat lebih berisiko mengalami gejala refluks asam dibandingkan mereka yang tingkat stresnya rendah.



Apa itu GERD?



GERD adalah kondisi asam lambung naik hingga kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
GERD adalah kondisi asam lambung naik hingga kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan rasa tidak nyaman.


Mengalami refluks asam sesekali masih tergolong wajar. Namun, jika sering kambuh bisa didiagnosis sebagai GERD.


Kondisi ini terjadi karena mekanisme yang seharusnya menutup rapat saluran antara lambung dan kerongkongan tidak berfungi dengan baik. Akibatnya, asam mudah naik dan mengiritasi kerongkongan.


Gejala GERD bisa berupa rasa panas di dada atau heartburn, disertai sensasi asam atau pahit di mulut. Sebagian orang juga mengalami mual, kembung, hingga kesulitan menelan.


Pada kasus tertentu, GERD dapat menimbulkan batuk kronis, suara serak, bahkan sakit tenggorokan yang berkepanjangan.



Hubungan stres dan GERD



Stres dapat menyebabkan produksi asam lambung naik.
Stres dapat menyebabkan produksi asam lambung naik.


Stres emosional dapat memperparah gejala GERD karena:


1. Meningkatkan produksi asam lambung


Stres dapat menyebabkan perubahan pada cara lambung memproduksi asam. Tingkat stres yang tinggi dapat memicu kelebihan asam, yang meningkatkan kemungkinan refluks esofagus.


2. Mengganggu pergerakan otot kerongkongan bagian bawah


Otot kerongkongan bagian bawah berfungsi seperti katup, yaitu membuka untuk memasukkan makanan ke dalam lambung dan menutup untuk menjaga isi lambung tetap rendah. Stres dapat mengganggu fungsi otot ini, sehingga asam lambung naik.


3. Meningkatkan sensitivitas terhadap gejala


Orang yang mengalami stres sering kali memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap sensasi tubuh. Artinya, Anda mungkin merasakan gejala refluks asam lambung lebih intens.


4. Perubahan perilaku


Stres dapat menyebabkan kebiasaan yang memperburuk GERD, seperti


  • makan cepat atau makan berlebihan;
  • melewatkan makan atau makan larut malam;
  • mengonsumsi lebih banyak kafein atau alkohol;
  • kualitas tidur yang buruk.

Inilah sebabnya banyak orang merasakan kambuhnya asam lambung naik saat stres berat. Kondisi ini terjadi karena stres memengaruhi sistem saraf dan hubungan antara usus-otak, yang dapat mengganggu fungsi pencernaan.


Meskipun stres itu sendiri tidak menyebabkan refluks asam, stres dapat meningkatkan frekuensi dan keparahan gejala GERD.



Cara mengurangi gejala GERD


Mengelola stres dan pola hidup sehat sangat penting untuk mengendalikan GERD. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:


  • Makan teratur dalam porsi kecil.
  • Hindari makanan pemicu, seperti kopi, soda, makanan pedas, dan berlemak.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan.
  • Lakukan relaksasi, olahraga ringan, atau meditasi untuk mengendalikan stres.
  • Hindari rokok dan alkohol.


Apa yang harus dilakukan saat serangan refluks asam?



Minum sedikit demi sedikit dapat membantu mencegah asam lambung naik.
Minum sedikit demi sedikit dapat membantu mencegah asam lambung naik.


Jika asam lambung Anda sedang naik, cobalah beberapa hal berikut:


1. Tetap tegak dan hindari berbaring


Salah satu cara tercepat untuk meredakan gejala refluks asam adalah dengan tetap tegak. Gravitasi membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Hindari berbaring atau membungkuk segera setelah serangan atau setelah makan.


2. Minum seteguk air atau susu


Menyeruput sedikit air dapat membantu menurunkan asam lambung ke dalam lambung. Beberapa orang merasa bahwa minum segelas kecil susu dapat menenangkan kerongkongan dan menetralkan asam.


Namun, berhati-hatilah karena susu terkadang dapat memicu refluks pada beberapa orang.


3. Lepaskan ikat pinggang atau kenakan pakaian longgar


Pakaian ketat, terutama di sekitar pinggang, dapat meningkatkan tekanan perut dan memperburuk gejala refluks. Pakaian longgar dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.


4. Ubah kebiasaan makan


Makanlah dalam porsi kecil dan lebih sering, alih-alih makan besar dan berat. Mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh juga dapat mengurangi risiko refluks asam.


Hindari juga makanan dan minuman pemicu, seperti makanan pedas, alkohol, cokelat, makanan berlemak atau makanan cepat saji.


5. Latih pernapasan dalam dan relaksasi


Stres dapat memperparah refluks asam. Selama serangan, berlatih pernapasan dalam dan lambat atau teknik relaksasi dapat mengurangi kecemasan dan meringankan gejala.


6. Minum antasida

Antasida dapat menetralkan asam lambung dan memberikan rasa lega dengan cepat. Minumlah sesuai petunjuk dan konsultasikan dengan tenaga kesehatan jika gejalanya menetap.



Perlukah infus lambung?


Pada beberapa kasus, perubahan gaya hidup saja tidak cukup. Jika gejala GERD sering kambuh meskipun Anda sudah menjaga pola makan dan mengelola stres, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.


Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah terapi infus lambung. Infus ini bekerja langsung di dalam tubuh sehingga memberikan pemulihan lebih cepat dibandingkan obat minum.


Formulasinya disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien, membantu mengatasi masalah pencernaan dan penyerapan secara lebih efektif.


Dengan terapi ini, gejala dapat mereda lebih cepat, risiko rawat inap berkurang, dan perawatan terasa jauh lebih nyaman.


Jika Anda mengalami masalah dengan asam lambung, segera kunjungi Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, untuk mendapatkan terapi infus lambung.

ReferensiFakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol.04 No.05 (Mei, 2024) E-ISSN: 2808-9146 Health Harvard Publishing. Diakses pada 2025. Could stress be making my acid reflux worse? Healthline. Diakses pada 2025. Is There a Connection Between GERD and Anxiety?