Lonjakan Kasus Campak di Indonesia 2025: Ancaman Nyata yang Harus Diwaspadai

Tahun 2025 menjadi alarm keras bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya 46 Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di 42 kabupaten/kota di 14 provinsi.
Total terdapat 2.139 suspek campak, 205 kasus positif, dan 17 kematian. Salah satu wilayah yang terdampak paling besar adalah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan lebih dari 2.000 suspek kasus dan 17 anak meninggal dunia.
Fakta ini membuktikan bahwa penyakit yang dianggap “penyakit lama” ini belum sepenuhnya terkendali. Campak tetap menjadi ancaman, terutama bagi anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap.
Apa itu campak?
Campak adalah penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus Measles. Virus ini hidup di hidung dan tenggorokan penderita, dan dapat menyebar melalui udara maupun kontak langsung.
Saat penderita batuk, bersin, atau bahkan bernapas, virus dapat bertahan di udara hingga dua jam dan menulari orang lain yang belum memiliki kekebalan.
Meskipun sebagian besar orang yang terinfeksi bisa sembuh dalam 7–10 hari, campak tidak boleh dianggap remeh karena komplikasinya dapat berakibat fatal.
Gejala campak

Gejala campak biasanya muncul bertahap. Tanda awal yang paling umum meliputi:
- demam tinggi di atas 40°C;
- batuk kering;
- hidung berair;
- mata merah dan berair;
- lemas dan kelelahan;
- sakit tenggorokan;
- nyeri otot dan sakit kepala.
Setelah itu, muncul bintik Koplik di dalam mulut, yaitu bercak merah kecil dengan titik putih di tengah. Gejala khas lainnya adalah ruam merah yang mulai muncul 3–5 hari setelah gejala awal. Biasanya dimulai dari wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Selain itu, beberapa penderita juga mengalami gejala pencernaan, seperti diare, sakit perut, dan muntah.
Komplikasi campak: tidak bisa dianggap sepele
Komplikasi akibat campak bisa ringan, tetapi juga bisa berujung pada kematian. Risiko paling tinggi terdapat pada anak di bawah lima tahun dan dewasa di atas 30 tahun, terutama yang memiliki gizi buruk atau sistem imun lemah.
Beberapa komplikasi serius campak antara lain:
- Infeksi telinga.
- Bronkitis atau laringitis.
- Pneumonia (infeksi paru-paru).
- Dehidrasi akibat diare berat.
- Ensefalitis (radang otak).
- Kebutaan akibat kerusakan mata.
- SSPE (Subacute Sclerosing Panencephalitis), infeksi sistem saraf yang jarang, tetapi fatal. Muncul bertahun-tahun setelah infeksi campak.
- MIBE (Measles Inclusion Body Encephalitis), peradangan otak yang menyerang orang dengan sistem imun lemah.
- Kematian akibat komplikasi berat.
Pada ibu hamil, campak dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah.
Pencegahan campak: vaksinasi adalah kunci

Sampai saat ini, vaksinasi adalah cara paling efektif, aman, dan murah untuk mencegah campak. Ada dua jenis vaksin yang digunakan:
- MR (Measles-Rubella): melindungi dari campak dan rubella.
- MMR (Measles-Mumps-Rubella): melindungi dari campak, rubella, dan gondongan.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jadwal imunisasi campak/MR/MMR adalah sebagai berikut:
Anak-anak
- Dosis pertama (MR) pada usia 9 bulan.
- Dosis booster (MR/MMR) pada usia 18 bulan.
- Dosis booster berikutnya pada usia 5–7 tahun.
Dewasa
- Vaksin MMR diberikan 2 dosis (0,5 ml), dosis pertama di bawah kulit atau melalui otot.
- Dosis kedua diberikan 28 hari setelah dosis pertama.
Vaksin ini terbukti aman bahkan bagi orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi campak sebelumnya.
Apa yang bisa kita lakukan?

Untuk mencegah lonjakan kasus serupa di masa depan, langkah-langkah berikut sangat penting:
- Lengkapi imunisasi anak sesuai jadwal yang dianjurkan.
- Segera periksa ke dokter jika anak atau anggota keluarga menunjukkan gejala campak.
- Jaga kebersihan dan daya tahan tubuh dengan pola makan sehat, cukup istirahat, dan rajin mencuci tangan.
- Dukung kampanye imunisasi massal yang dilakukan pemerintah dan tenaga kesehatan.
**
Lonjakan kasus campak di tahun 2025 menunjukkan bahwa penyakit ini masih menjadi ancaman serius di Indonesia.
Campak bisa dicegah dengan vaksinasi, tetapi masih ada tantangan berupa rendahnya cakupan imunisasi dan kurangnya kesadaran masyarakat.
Kita semua memiliki peran penting dalam mencegah campak. Mulai dari memastikan anak-anak mendapat imunisasi lengkap hingga menyebarkan informasi yang benar mengenai manfaat vaksinasi.
Ayo lindungi keluarga kita dari campak. Pastikan anak-anak mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwal. GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, menyediakan berbagai jenis vaksin untuk melindungi kesehatan Anda dan keluarga.
Jangan tunda, karena pencegahan lebih baik daripada mengobati!