Kolesterol dan Komplikasi yang Mengintai

“Saya pikir hanya kecapekan biasa,” kata Pak Darto (56 tahun) sambil mengusap dadanya. “Ternyata itu serangan jantung. Dokter bilang, kolesterol saya sangat tinggi.”
Kisah Pak Darto bukan satu-satunya. Banyak dari kita menjalani hidup seperti biasa, merasa sehat, aktif, dan tak pernah mengira bahwa di dalam tubuh, diam-diam kolesterol sedang menumpuk dan membentuk bom waktu.
Kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala yang jelas. Ia tak membuat demam, tak menyebabkan batuk, bahkan sering tak terasa sampai sesuatu yang besar dan serius terjadi—seperti serangan jantung atau stroke.
Baca juga: Kapan Harus Cek Kolesterol.
Mari kita pahami bersama, mengapa kolesterol tinggi harus menjadi perhatian kita semua.
Apa itu kolesterol?
Kolesterol adalah zat lemak padat yang terdapat dalam setiap sel tubuh. Ia memiliki banyak peran penting bagi tubuh. Misalnya, membantu tubuh membuat hormon dan vitamin D.
Tubuh pun membentuk kolesterol untuk membantu sistem pencernaan memproduksi cairan empedu.
Meskipun diproduksi secara alami oleh tubuh, kita pun mendapat "tambahan" kolesterol dari makanan yang kita konsumsi. Terutama, makanan tinggi lemak jenuh dan trans.
Karena itu, ketika kadarnya di dalam darah terlalu tinggi, kolesterol berubah menjadi ancaman serius bagi kesehatan.
Apa itu kolesterol tinggi?
Kolesterol tinggi atau disebut juga hiperkolesterolemia terjadi ketika kadar lipid (lemak) dalam darah melampaui batas normal, yaitu lebih dari 200 mg/dL.
Kolesterol tinggi dapat menciptakan penyumbatan di pembuluh arteri. Kondisi ini membuat organ-organ tubuh rusak karena tidak menerima cukup darah.
Kolesterol jahat (LDL) merupakan jenis kolesterol paling berbahaya karena menyebabkan plak (endapan kolesterol yang mengeras) terkumpul di dalam pembuluh darah.
Kolesterol tinggi yang tak terkendali ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan serius.
Berikut beberapa penyakit berbahaya yang bisa dipicu oleh kolesterol tinggi:

1. Penyakit jantung koroner
Salah satu risiko utama dari kadar kolesterol tinggi adalah penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan kematian akibat serangan jantung.
Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penumpukan kolesterol atau plak di dinding arteri jantung. Plak ini menyempitkan dan mengeraskan pembuluh darah, suatu kondisi yang disebut aterosklerosis.
Bila plak pecah dan menyumbat aliran darah sepenuhnya, serangan jantung bisa terjadi. Gejala awal, seperti angina (nyeri dada) sering kali diabaikan.
Gejala nyeri dada terkadang timbul seperti gejala sakit maag sehingga tidak diperhatikan lebih lanjut. Selain nyeri dada, biasa ada gejala lain yang timbul seperti keringat dingin, sesak napas, mual, pusing.
2. Stroke
Ketika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah yang mengarah ke otak, aliran oksigen dan nutrisi terhenti. Inilah yang menyebabkan stroke iskemik. Kolesterol tinggi adalah salah satu faktor risiko utama dari kondisi ini.
Baca juga: Hati-hati Jika Tubuh Anda menunjukkan Gejala Stroke.
3. Penyakit vaskular perifer
Kolesterol tinggi tidak hanya berdampak pada jantung dan otak, tetapi juga memicu penyakit arteri perifer (PAD), yaitu penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di tungkai dan kaki.
Hal ini menyebabkan nyeri saat berjalan, kram otot, dan luka yang sulit sembuh.
Jika dibiarkan, PAD dapat berkembang menjadi gangguan sirkulasi serius ke seluruh tubuh, termasuk jantung dan otak.
4. Diabetes
Diabetes dapat mengganggu keseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh, khususnya antara HDL (kolesterol "baik") dan LDL (kolesterol "jahat").
Penderita diabetes cenderung memiliki partikel LDL yang lebih mudah menempel pada dinding arteri dan menyebabkan kerusakan pembuluh darah.
Glukosa (gula darah) dapat menempel pada lipoprotein—partikel yang membawa kolesterol dan trigliserida ke seluruh tubuh.
Ketika LDL dilapisi oleh glukosa, partikel tersebut dapat bertahan lebih lama di dalam aliran darah sehingga menyebabkan terbentuknya plak di arteri.
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Kolesterol tinggi memicu peradangan dan pelepasan hormon tertentu yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Inilah yang disebut dengan "disfungsi endotel".
Tekanan darah meningkat karena jantung dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah di pembuluh darah yang sempit.Inilah yang disebut dengan hipertensi.
Baca juga: Wajib Tahu Apa Itu Hipertensi.
6. Batu empedu
Sistem pencernaan membutuhkan kolesterol untuk memproduksi cairan empedu. Jika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal, risiko terbentuknya batu empedu akan meningkat.
Beberapa gejala yang dapat disebabkan oleh batu empedu yang menyumbat atau menginfeksi kantung empedu, antara lain: nyeri pada bagian perut atas, mual dan muntah, demam, ikterus, tinja berwarna pucat, urine berwarna gelap, nafsu makan menurun, dan kulit terasa gatal.
Gejala kolesterol tinggi
Kolesterol tinggi sering kali disebut silent killer karena tidak menunjukkan gejala hingga semuanya terlambat. Itulah mengapa sangat penting untuk memeriksakan kadar kolesterol secara rutin.
Namun, pada kasus tertentu, seperti hiperkolesterolemia familial, Anda mungkin dapat mengidentifikasi tanda-tanda kolesterol tinggi, seperti
- benjolan di sekitar lutut, ruas jari atau siku;
- bengkak di tendon Achilles;
- bintik kuning di sekitar kelopak mata;
- lingkaran putih/abu-abu di sekitar kornea mata.
Tapi ingat, sebagian besar orang tidak merasakan apa-apa hingga terjadi komplikasi.
Cara mengetahui dan mencegahnya

Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar kolesterol Anda adalah dengan tes darah rutin. Mulailah sejak usia 20 tahun dan ulangi setiap 4–6 tahun, atau lebih sering jika Anda memiliki faktor risiko.
Untuk mencegah kolesterol tinggi:
- konsumsi makanan rendah lemak jenuh (kurangi gorengan, santan, daging merah);
- perbanyak serat (sayur, buah, biji-bijian);
- aktif secara fisik minimal 30 menit sehari;
- berhenti merokok dan batasi alkohol;
- kelola stres dan tidur cukup.
Jangan tunggu sampai tubuh memberi peringatan dalam bentuk serangan jantung atau stroke. Kolesterol tinggi bisa dicegah, dikendalikan, dan bahkan diturunkan dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan jika diperlukan.
Cek kolesterol Anda hari ini

Lindungi jantung, otak, dan tubuh Anda dari bahaya tersembunyi. Cek kadar kolesterol secara rutin, mulai gaya hidup sehat. Konsultasikan dengan dokter di Klinik GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, jika Anda memiliki faktor risiko.
Karena kesehatan yang terlihat baik di luar, belum tentu baik di dalam.
Tentang GWS Medika
GWS Medika kini hadir dengan tujuh klinik yang tersebar strategis di wilayah Jakarta, terdiri dari lima klinik pratama dan dua klinik utama yang berlokasi di Blok M dan Permata Hijau.
Kedua klinik utama ini menawarkan layanan kesehatan lengkap, dari konsultasi dokter umum hingga spesialis, termasuk kardiologi, radiologi, serta pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.
Didukung dengan fasilitas modern, GWS Medika menyediakan berbagai layanan diagnostik, seperti pemeriksaan kesehatan jantung dengan treadmill, USG, X-Ray, hingga Panoramic X-Ray untuk gigi.
GWS Medika juga melayani vaksinasi, medical check up (MCU) untuk individu maupun perusahaan, IV treatment, serta layanan home service dan office visit yang tersedia di seluruh jaringan klinik kami.
Khusus di Klinik Utama GWS Medika Blok M, Anda bisa mendapatkan layanan kesehatan kulit dan estetika.
GWS Medika, klinik kesehatan di Jakarta, berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang nyaman, terpercaya, dan mudah diakses, baik di klinik maupun langsung ke lokasi Anda.